Discussion: mengapa Tenses susah?

Image result for why



Halo sobat Linguishtics! Setelah beberapa waktu akhirnya admin bisa ngepost lagi. Maaf ya karena admin agak sibuk dengan pekerjaan akhir-akhir ini sehingga tidak dapat mengupload post baru. Well, kali ini kita akan membahas pertanyaan yang menurut admin layak untuk didiskusikan, yaitu Tenses. Berdasarkan pengalaman admin dalam mengajar Bahasa Inggris, Tenses merupakan materi yang paling dihindari oleh para siswa atau mahasiswa karena menurut mereka Tenses itu banyak dan sulit. Bahkan, banyak diantara mereka berhenti belajar Bahasa Inggris kerena tidak sanggup mempelajari dan menguasai Tenses. Apakah kamu juga berpikiran sama? Lantas, mengapa Tenses dianggap susah bagi kebanyakan orang Indonesia? Simak penjelasan berikut ini ya.

Dalam mempelajari sebuah bahasa baru, orang akan cenderung menghubungkan bahasa baru tersebut dengan bahasa ibunya atau mother tongue. Dalam kata lain, seseorang cenderung memproduksi sebuah bahasa yang baru dipelajarinya dengan cara melakukan penerjemahan langsung dari bahasa ibu. Dalam hal ini, struktur dan pemilihan kata yang dipilih oleh si pembicara tentu didasarkan pada struktur dan kosakata bahasa ibu. Dalam konteks Indonesian-English, hal ini tentu kurang tepat untuk dilakukan karena pada dasarnya struktur Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia itu sangat berbeda, contohnya dalam pembentukan Noun Phrase. Dalam Bahasa Inggris, modifier (ex. big) mendahului head (ex. house), namun dalam Bahasa Indonesia kita menyebutkan head terlebih dahulu sebelum modifier. So, in English, we say "big house", tapi dalam Bahasa Indonesia kita sebut "rumah besar". Orang yang baru belajar Bahasa Inggris akan cenderung menerjemahkan "rumah besar" menjadi "house big" karena sesuai dengan struktur yang berlaku dalam Bahasa Indonesia. Selanjutnya, mengapa fenomena ini mempengaruhi siswa dalam memperlajari Tenses?

Seperti yang sudah kita pelajari di post-post sebelumnya bahwa Tenses merupakan perubahan kata kerja yang diakibatkan oleh perubahan waktu. Dengan kata lain, untuk menyatakan sebuah kegiatan atau situasi yang berbeda waktu terjadinya, maka kita harusnya menggunakan bentuk kata kerja yang berbeda pula. Contoh:
  • I played football yesterday.
  • I have played football today.
  • I usually play football with my friends.
  • I will play football tomorrow at school.
Keempat kalimat diatas menggunakan kata kerja yang berbeda-beda, yaitu played, have played, play, dan will play. Ini lah yang dimaksud dengan perubahan kata kerja. Perubahan ini terjadi karena adanya perbedaan waktu kejadian yaitu yesterday, today, present, dan tomorrow. Jika kita bandingkan dengan Bahasa Indonesia, hal ini tentu sangat berbeda. Bahasa Indonesia tidak mengenal istilah Tenses karena kita selalu menggunakan kata kerja yang sama untuk konteks waktu yang berbeda. Contoh:

  • Saya bermain sepakbola kemarin.
  • Saya telah bermain sepakbola hari ini.
  • Biasanya saya bermain sepakbola dengan teman-temanku.
  • Saya akan bermain sepakbola besok di sekolah.
Kalimat di atas secara jelas menunjukkan penggunaan kata kerja yang sama meskipun konteks waktu terjadinya berbeda-beda. Kata kerja yang digunakan tetap "bermain" dan tidak mengalami perubahan. Karena perbedaan inilah orang Indonesia cenderung susah memahami Tenses karena tidak sesuai dengan struktur dan aturan bahasa yang ada dalam Bahasa Indonsia. Orang Indonesia cenderung berbicara tanpa memperhatikan perubahan kata kerja. Selain itu, banyaknya klasifikasi Tenses sering membuat orang malas untuk mempelajarinya karena sulit untuk mengingat rumus yang sebegitu banyak. Lantas, haruskah kita mengesampingkan Tenses dalam mempelajari Bahasa Inggris?

Jawaban dari pertanyaan ini tentu berbeda-beda dari setiap orang tergantung dari belief yang diyakini oleh masing-masing individu. Namun, menurut admin, Tenses merupakan materi wajib yang harus diketahui penggunaannya bagi siapa saja yang ingin mempelajari Bahasa Inggris karena dalam memproduksi sebuah bahasa atau kalimat kita tidak pernah terlepas dari penggunaan tenses. Hal ini dikarenakan setiap ucapan yang kita lontarkan selalu terikat bersinggungan dengan waktu.

Menurut admin, sebenarnya Tenses bukanlah sesuatu yang sulit untuk dipahami dan diterapkan. Hanya saja, diperlukan strategi dan keuletan dalam memperlajarinya. Berikut beberapa saran admin bagi kalian yang masih kesulitan mempelajari Tenses:
  1. Pahami konteks penggunaan masing-masing tense (simple, perfect, continuous, & perfect continuous).
  2. Jika kesulitan dalam menghafal rumus, cukup hafal satu contoh kalimat untuk masing-masing Tenses. Gunakan pola kalimat yang kalian hafal itu untuk membentuk kalimat lain yang konteks penggunaannya sama dengan kalimat yang tadi.
  3. Rajin bertanya pada orang yang lebih mengerti jika ada hal-hal yang masih kurang dipahami.
  4. Praktekkan sesering mungkin.
  5. Rajin-rajin belajar di Pondok Linguishtic ya hehe
Demikian pembahasan kita kali ini ya. Jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan atau disangkal silahkan komen di bawah ini ya. Tetap semangat dalam mempelajari Bahasa Inggris.

Comments

Popular Post

Affirmative, Negative & Interrogative Sentence

Idiom of the Day: A Cup of Tea

Making & Responding Suggestions

Perbedaan Word, Phrase, Clause, dan Sentence

When in Rome, Do As the Romans Do: Artinya??